Merupakan lanjutan dari THE REAL HAPPY ENDING.
Banyak diantara kita yang menghabiskan waktu dengan mencari, menunggu, memberi, menerima dan mengejar-ngejar cinta.
Cinta mempunyai
definisi yang beragam dan berbeda, dan setiap orang boleh memberikan definisi
dan makna yang berbeda tentang cinta menurut versinya masing-masing. Namun begitu,
peran media membuat kita melupakan satu hal penting bahwa cinta bukan hanya
perihal perasaan berbunga-bunga, cinta juga sering kali membawa kita pada
sebuah luka.
Ekspektasi akan
cinta dan perasaaan jatuh cinta pada cinta itu sendiri memang sering sekali
membawa luka, namun, jika hati kita cukup luas untuk mencerna setiap luka, maka
terlepas dari kesakitan yang dibawanya, cinta membawa pelajaran yang begitu
berharga pula.
Salah satu
pembelajaran dari cinta yang menyakitkan tidak lain akan membawa kita pada
hakikat cinta yang sebenarnya berfokus pada Sang Pemilik dan Sang Pencipta cinta
itu sendiri.
Mereka yang
memiliki pengetahuan tentang hakikat cinta mengetahui bahwa cinta manusia
bukanlah sebuah destinasi dari perjalanan panjang. Selama kita menjadikan cinta
dari manusia sebagai sebuah happy ending maka sebenarnya kita masih
berada dalam ke-keliruan. Kita akan
menjalani akhir dari kehidupan dalam fokus yang salah.
Kita akan mengorbakan
diri sendiri untuk cinta manusia, kita mengorbankan hidup kita untuk mencapai sebuah
destinasi cinta yang dipersentasikan dunia dalam industri perfilm-an yang
sebenarnya tidak ada dan tidak akan pernah bisa dijangkau. Atau mungkin bisa
kita jangkau namun dahaga dari kecintaan dunia tidak akan pernah membuat kita
puas sehingga permintaan yang lebih tinggi akan terus membuat kita mencari-
mencari dan mencari.
Bukan hanya
manusia, hal lain seperti pekerjaan, uang, dan tahta juga bisa menjadi objek
dari cinta. Kita megabdikan separuh hidup kita untuk hal itu, kita merelakan
kekurangan tidur karenanya, kita menangis, berdarah dan berkorban bahkan saking
terlananya kita mengorbankan kehorman diri sendiri untuknya.
Cinta apapun
yang bersifat keduniaan baik itu manusia, pekerjaan, uang, tahta dan lain-lain
tidak akan pernah membawa kita pada sebuah ending bahagia. Kesempurnaan cinta
yang kita cari hakikatnya hanya bisa kia dapatkan dari Sang Pencipta cinta itu
sendiri.
Cinta manusia
merupakan sebuah hadiah, pemberian dari sang maha pencipta cinta itu sendiri. Jangan karena cinta merupakan hadiah yang istimewa, kita sampai terlena dan
melupakan untuk mencintai Sang Pemberi cinta itu sendiri.
Selengkapnya pada IS GETTING MARRIED A HAPPY ENDING?
0 Komentar