Why do i become a mysteri to my ownself?

 



Kita adalah pengendali dari aktivitas gerak fisik dan pikiran kita sendiri, kita terlahir, tumbuh dan berkembang dengan bagian-bagian tubuh dan perangkat-perangkat mental yang menemani kita sekian lama. Dari sekian juta detik yang dilalui, kita telah mulai mengenali diri kita sendiri sedikit demi sedikit. Namun begitu, tetap saja ada bagian dari dalam diri kita yang merasakan adanya mysteri pada diri sendiri, seperti lapisan dari bawang, ternyata kita terdiri dari banyak lapisan penuh rahasia yang memerlukan waktu dan kedewasaan dalam mengenalinya.

Rasa penasaran pada diri sendiri dapat terlihat jelas dari bagaimana kita bertanya pada orang lain bagaimanakah kita sebenarnya, atau dari bagaimana kita melakukan test psikologi untuk mengetahui lebih dalam tentang diri sendiri.

Jika dilihat dari segi waktu, kita telah menjalani proses kehidupan bersama dengan perangkat diri sendiri lebih lama dari oranglain, namun dari banyaknya aktivitas waktu yang dihabiskan bersama tetap saja ada beberapa lapisan penuh rahasia yang dianggap penuh misteri bagi diri sendiri.

Apakah kamu mengalami hal serupa?

Jika kamu mengalami hal serupa maka jngan khawatir, kamu tidak sendiri. Aku, kamu dan banyak orang di dunia juga memiliki pemikiran serupa. Oleh karena itu postingan ini ditujukan untuk mencoba menjawab pertanyaan seputar hal tersebut.

 

 

Kenapa sangat penting untuk kita mempelajari dan mengetahui diri sendiri?

Manusia merupakan mahluk unik dengan sejuta keunikannya, dari mulai kerumitan sel-sel terkecil tubuh yang saling berkoordinasi sampai dengan mekanisme mental yang tidak terlihat namun juga saling berkoordinasi, dengan semua ini tak bisa disanggah bahwa manusia merupakan salah satu mahluk ciptaan Alloh yang diciptakan dengan sebaik mungkin (Qs. At-Tin: 4).

Proses kita mengenali tubuh diri sendiri telah terjadi selama lebih dari ratusan tahun, terimakasih pada ilmuan-ilmuan dahulu yang ilmunya terus diwariskan hingga sekarang kita bisa mengetahui dan mengenali bagian-bagian dari tubuh yang ternyata sangat rumit hanya dengan membuka buku (dan internet).

Tubuh yang merupakan benda konkrit yang dapat kita lihat, sentuh dan raba saja memerlukan waktu ribuan tahun untuk mencapai keilmuan seperti saat ini dan bahkan ternyata masih saja ada penemuan-penemuan terbaru dari tubuh manusia yang mengejutkan kita. Hal ini menjadi bukti bahwa dari segi fisik saja, hal tentang "kita" masih menjadi misteri dan mungkin bisa dibuka dengan kelimuan di kemudian hari.

Beranjak dari sana, mental merupakan bagian dari diri sendiri yang tidak seperti tubuh yang dapat dilihar dan diukur, mekanisme mental kita bersifat abstrak (tidak terlihat dan tidak dapat diraba) namun tidak dapat dipungkiri bahwa aspek mental dalam tubuh kita itu ada. Aspek mental ini menjadi salah satu hal yang tidak terlepas dati perhatian ilmuan dahulu, namun karena sifatnya yang abstrak, perkembangan ilmunya tidak secepat perkembangan ilmu fisik karena untuk dapat diakui sebagai ilmu diperlukan adanya bukti ilmiah yang memenuhi syarat dan kaidah ilmu pengetahuan yang tak lain adalah adanya pengukuran.

Jika dipikir kembali kenapa para ilmuan muslim dengan keilmuannya bersemangat untuk mengupas rahasia tentang "manusia"?

Menjawab hal ini, Seorang ulama Sufi bernama Yahnya bin Muadz Ar-Razi berkata “man 'arafa nafsah faqad 'arafa rabbah” (siapa yang mengenal dirinya, ia mengenal Tuhannya).

Semakin kita mengenali diri sendiri maka kita akan semakin mengenali Tuhan. Dari penelitian-penelitian tentang tubuh, kita semakin yakin bahwa manusia tidak diciptakan tanpa pencipta, mengingat betapa rumitnya dan bahkan proses perkembangan keilmuannya saja untuk sampai di tahap ini memerlukan waktu jutaan tahun lamanya maka bagaimana mungkin manusia dan dunia hanya merupakan sebuah kebetulan yang lahir dari benturan big bang semata.

Melampaui ilmu pengetahuan, Pencipta dari manusia dan dunia pastinya merupakan dzat yang Maha, karena dari segi rancangan manusia saja sudah serumit dan selama ini untuk dibuka ilmu pengetahuan apalagi penciptaan alam semesta. Menguatkan hal ini bahwa salah satu cara untuk mengenal Alloh Swt. adalah dengan mengenal ciptaan-Nya.

 

Kenapa ada beberapa bagian dari diri yang menjadi misteri bagi diri sendiri?

Seperti mekanisme tubuh yang mempunyai caranya sendiri menjaga kesehatan tubuh (sel darah putih mengejar bakteri), mekanisme mental juga mempunyai cara pertahanannya sendiri. Dalam psikologi hal ini dikenal dengan "Self Defense Mechanism", yaitu mekanisme pertahanan diri yang berusaha menjaga kita dari perasaan/keadaan yang tidak menyenangkan ataupun menyakitkan.

Untuk sampai di hari ini (ketika kamu sedang membaca artikel ini), kamu telah melalui banyak hal, mulai dari pengalaman menyenangkan maupun pengalaman yang tidak menyenangkan. sesuatu yang bersifat eksternal tidak dapat kita hindari sehingga dari pengalaman-pengalaman tersebut bebagai kejadian traumatis telah kita lalui. Mekanisme pertahanan diri kita secara otomatis selalu mencari cara agar kita terhindar dari rasa tidak nyaman yang ditimbulkan dengan memberikan tembok batasan/layers pertahanan yang memberikan batasan dari memori tersebut.

Lebih lanjut, mekanisme pertahanan diri secara otomatis membuat pikiran memblokir akses ke pikiran, perasaan, dan ingatan yang meningkatkan stres atau menyebabkan rasa sakit emosional. Hal ini dilakukan untuk melindungi kita dari keadaan pikiran yang berbahaya, jiwa kita menyensor segala sesuatu mulai dari kenangan akan peristiwa yang sangat traumatis hingga emosi-emosi dalam diri semenjak kecil.

Hal ini dapat kita ketahui dari bagaimana kita menghindari sesuatu yang bahkan kita tidak mengerti, "kenapa saya menghindari hal tersebut? mengapa saya tidak menyukainya?" kita bahkan tidak mengetahui alasan dari perilaku kita sendiri.

Seperti alarm yang tiba-tiba menyala, insting kita dengan sendirinya memberi tahu kita mana yang sepertinya akan menyakiti kita dan mana yang sepertinya akan membawa kepuasan. Padahal jika dilihat lebih dalam, hal yang kita hindari sebenanrnya merupakan hal normal yang tidak membahayakan, seperti: situasi sosial, serangga, dan lain-lain.

Salah satu kemampuan terapis dalam hal ini adalah membantu kita melewati tembok pertahanan. Seorang terapis dapat membantu kita melewati sensor batin, mengenal diri kita lebih baik, dan menyembuhkan luka yang tersembunyi di balik dinding mental. Mereka dapat membantu kita menghapus dan mengganti pertahanan yang maladaptif menjadi lebih baik.

 

Faktor-faktor lain yang membuat kita kesulitan mengenali diri sendiri

Seberapa kenal kamu dengan dirimu sendiri?

Pertanyaan ini merupakan pertanyaan sederhana namun nyatanya memerlukan analisis diri untuk dapat menjawabnya karena sebagian orang menganal dirinya sendiri pada permukaannya saja seperti nama, umur, alamat dll. Namun asing dengan elemen-elemen kedalaman dirinya sendiri.

Jika ditelusiri lebih mendalam banyak diantara kita yang bahkan asing dengan dirinya sendiri. ia tidak mengetahui perasaanna sendiri, asing dengan pemikirannya sendiri hingga banyak menghabiskan waktu dalam konflik batin, asing dengan elemen-elemen kedalaman diri.

Berikut merupakan salah satu faktor yang menyebabkan seseorang kesulitan untuk mengenali dirinya sendiri

Buruknya hubungan intrapersonal

Selain hubungan dengan oranglain (interpersonal), kita juga memerlukan keharmonisan dalam hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal). Setiap hari, khususnya mereka yang memiliki kemampuan untuk melakukan inner dialogue banyak berbicara dengan diri sendiri. mereka yang memiliki intrapersonal yang baik mempunyai kemampuan untuk menganalisis gejala-gejala perasaan yang terjadi, sehingga mereka yang mempunyai hubungan intrapersonal yang baik sering dikenal dengankarya-karyanya yang mampu membuat quotes mendalam yang mampu mewakili perasan banyak orang.

 

Ciri dari buruknya hubungan intrapersonal dapat diketahui dari: seberapa sering terjadi pergolakan batin (konflik batin) dan seberapa seringnya kamu mengkritisi diri sendiri pada kesalahan-kesalahan kecil yang telah berlalu.

 

Cara mengenali diri sendiri lebih baik lagi

"knowing yourself is a self-process"

Knowing yourself itu ranah pribadi, hanya kamu seorang yang dapat mengambil aksi nyata dalam perjalanannya. Tidak ada seorangpun yang akan dengan sangat percaya dirinya dapat mengenali dirimu 100% dengan tepatnya. Jangan biarkan oranglain mengenali dirimu lebih baik dari dirimu sendiri. meskipun mengenali diri sendiri adalah proses pribadi bukan berarti kamu menutup diri dari pengetahuan-pengetahuan dunia luar. Jadi, terbukalah pada ilmu pengetahuan.

Tetaplah berjaalan dalam prosesnya, karena bahkan para ilmuan-ilmuan sekalipun masih berperoses untuk dapat memahami dan mengenali dirinya sendiri.

Jangan menyerah dengan dirimu sendiri.

Setiap perjalanan yang dilalui dapat menjadi kepingan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang kamu butuhkan..

 

Posting Komentar

0 Komentar