Itu merupakan kesan
yang saya dapatkan setelah membaca buku terbitan AlFatih Press pada tahun 2017
ini. Dengan jumlah halaman mencapai 169 pages, buku “How To Master
Your Habits” karya Felix Y. Siaw ini mampu membawa pembaca merasa enjoy
untuk dapat masuk ke dalam karya tulis penulis yang masuk akal dan mudah untuk
dicerna.
Hal itu tidak lain dikarenakan kemampuan penulis dalam
memilih diksi yang ramah/enak untuk dibaca, sehingga pada setiap bab nya terasa
sangat mudah dipahami. Selain itu, dalam memaparkan main idea yang dibawakan,
penulis melampirkan riset-riset dan penelitian-penelitian yang mendukung. Oleh
karena itu rasanya tidak melebih-lebihkan jika saya mengatakan bahwa penulis
dapat mempertanggung jawabkan gagasan-gagasannya sejalan dengan
perkambangan-perkembangan penelitian yang diusungkan.
Lebih lengkapnya lagi, buku “How To Master Your Habits”
ini hadir seolah memadukan pandangan science mengenai habits tanpa lupa tujuan
sebenarnya dari terbentuknya habits manusia. Bukan hanya untuk keuntungan
duniawi, melainkan sebagai bekalan kita juga untuk mempersiapkan diri dengan
belajar menjadi hamba yang disiplin dengan memperbaiki habits untuk perbekalan
‘kembali’ nanti.
Dengan keunggulan-keunggulan diatas, saya tidak terkejut jika
pada tahun 2017, buku ini telah mencapai cetakan yang ke-12.
Buku tersebut berhasil membuat saya bersemangat untuk memperbaiki habits saya. Beberapa hal yang sangat penting dalam membentuk suatu habits seperti yang penulis sampaikan adalah memerlukan waktu untuk kita berlatih selama beberapa hari, memulai dari hal yang paling kecil, memposisikan habit yang ingin dibentuk dengan menempatkan posisi untuk habit tersebut, seperti: “saya akan membiasakan untuk membaca setelah sholat shubuh”.
Selanjutnya yang paling penting adalah latihan dan
pengulangan. Iya, practice makes perfect! Dan pengulangan mempertegas
suatu kegiatan untuk semakin menancab dalam.
Salah satu hal yang paling saya sukai setelah membaca buku
tersebut adalah bahwa habits ternyata berperan penting dalam kehidupa
sehari-hari kita, jika kita mampu membentuk habits yang baik maka sesuai
pepatah “siapa cepat dia dapat”, kita akan mampu menggapai cita dan impian.
Selain berpengaruh terhadap keberhasilan hidup di dunia,
habits juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan kita dalam berpulang
kepada-Nya. Jika kita mempunyai habits yang baik, maka Insyaalloh kita akan
kembali dalam keadaan sedang mengerjakan habits baik tersebut. Namun banyangkan
jika kita kembali dengan masih memelihara habits buruk kita? Selain
perilaku-perilaku buruk bisa menjadi catatan dosa, jika kita terbiasa menjalani
kehidupan sehari-hari dengan habits buruk, mungkin saja kita akan dipanggil
kembali ketika sedang mengerjakan hal buruk tersebut.
Semoga kita semua dijauhkan dari perkara demikian.
2 Komentar
Dari penjelasannya sepertinya bukunya sangat memberi pengaruh bagi kehidupan sehari-hari, otw baca bukunya
BalasHapusMembiasakan kebiasaan baik, tak akan terbiasa apabila tak biasa.
BalasHapus