Kebahagiaan itu adalah Masalah (Mark Manson)Merupakan kalimat yang bisa menjadi kontroversi mengingat bagaimana kita begitu mendambakan kebahagiaan dan bagaimana kita beranggapan bahwa kebahagiaan selalu ditempatkan berada di sebrang masalah, jika kita punya masalah maka kita tak bahagia dan sebaliknya jika kita bahagia maka sebenarnya kita berada dalam keadaan tidak sedang mempunyai masalah. Bagaikan dua kutub yang saling berlawanan, masalah dan kebahagiaan tidak bisa disatukan.
Memang dirasa betul, masalah selalu membuat kita tak bahagia. Masalah selalu menjadi sebuah benalu yang ingin kita hindari dan mati-matian berusaha berperilaku hati-hati agar tak bertemu dengan batu tersebut. Namun hidup bukanlah suatu garis lurus, dunia yang indahpun terdiri dari gunung yang menjulang, daratan yang hampar juga lautan yang cekung dalam.
Kadang kala bayangan akan hidup yang lurus terlihat sangat indah, tidak
akan merasa stress akan sebuah tanjakan menjulang yang harus kita hadapi tanpa
persiapan, tidak akan tergelicir dan jatuh ke lubang dalam ketika menghadapi
sebuah medan curam, tidak perlu mati-matian berdiri sendiri ketika terjatuh. Hidup
dengan medan lurus bukankah telihat seperti impian? Terlihat jauh dari masalah.
Hidup
adalah masalah
Namun jika melihat dari perspektif
lain yang diusungkan oleh Mark Manson membuat kita dapat melihat perspektif
lain dari masalah. Mark meyakini bahwa kita tidak akan bahagia tanpa masalah
justru dengan masalah-lah kita bisa bahagia. Mark meyakini bahwa hidup itu selalu
bermasalah, orang kaya bermasalah dengan kekayaannya, orang miskin bermasalah
dengan kemiskinannya, orang yang mengejar kenikmatan duniawi menderita karena
kenikmatan duniawinya dan orang yang tidak merasakan kenikmatan duniawi menderita
karena tidak merasakannya. Intinya hidup merupakan rentetan masalah yang tiada
ujungnya.
Masalah
justru bermanfaat
Masalah merupakan sesuau yang pasti
di kehidupan setiap manusia, oleh karena itu sebaik-baiknya kita dalam
menghindari satu masalah justru malah tanpa sengaja membawa kita menemui
masalah lain tanpa persiapan. Namun justru dengan masalah itulah Mark Manson
menegaskan bahwa kita akan mendapatkan kebahagiaan karena “kebahagiaan muncul
dari memecahkan masalah”. Memecahkan masalah seringkali membuat kita perlu
mengintropeksi diri sendiri bahkan sampai pada hal-hal internal yang membuat
kita menjadi lebih baik dari sebelumnya sehingga membuat kita mampu menghadapi
dan memecahkan masalah. Berlainan dengan memecahkan masalah, menghindari
masalah, pura-pura tidak tahu masalah justru akan menghambat diraihnya
kebahagiaan.
Trik
dalam menghadapi masalah
Sisi emosional sering kali kita
sembunyikan dan jarang kita ekspresikan karena orang yang terlalu bereksprsi
dan emosional sering dikorelasikan dengan hal-hal yang bebau negatif. Namun nyatanya
dalam menghadapi masalah emosi merupakan sebuah perangkat yang ada justru untuk
dipakai untuk mengurasi stress yang sedang diderita. Hal yang harus diketahui
adalah kita harus mempunyai kendali akan semua jenis emosi dalam diri, jangan
biarkan emosi mengendalikan kita. Banyak sekali luapan emosi yang justru
harusnya dikeluarkan namun jangn dikeluarkan secara mentah, banyak sekali
bentuk luapan emosi yang positif seperti: menulis, menggambar, menari, dan
kegiatan-kegiatan bermanfaat lainnya. Meluapkan emosi menjadi hal yang positif
memang bukanlah hal mudah namun bisa kita latih dari hal terkecil dan hal-hal
sepele.
4 Komentar
Masalah justru jadi hal penting dalam kehidupan ya, Kak. :")
BalasHapusSelama manusia hidup, pasti akan selalu ada masalah. Masalah-lah yang membuat manusia tetap 'hidup'.
BalasHapusSetiap manusia memiliki kebahagiaan dan masalah masing-masing.
BalasHapusKebahagiaan itu sejatinya berdampingan dengan masalah. Tidak ada masalah yang tidak berujung bahagia pada akhirnya. Good 👍
Perspektif yang disajikan unik, memang benar, apapun yang nggak membunuh kita (secara harfiah) malah buat kita makin kuat, salah satunya si masalah tadi. Tipsnya aku sepakat sekali denganmu Kaa, melatih kecerdasan emosional solusinya. Nice nice
BalasHapus