4 Classification of Regret

Daniel H. Pink (2022) telah melakukan reseach selama lebih dari dua tahun dengan menggumpulkan data dari 16 ribu subjek yang berasal dari 105 negara yang berbeda, hal ini tidak dilakukan secara cuma-cuma, melainkan untuk memahami lebih dalam emosi misterius bernama penyesalan itu.

Dari penelitian yang telah ia lakukan, ia berhasil mengklasifikasikan bentuk penyesalahan menjadi beberapa tipe.

Klasifikasi bentuk dari penyesalan adalah sebagai berikut:

Foundational Regrets

Merupakan tipe penyesalan yang biasanya berdasar pada perilaku yang melakukan sesuatu tanpa persiapan atau tanpa mempertimbangkannya secara mendalam terlebih dahulu di masa lalu.

Contoh dari bentuk penyesalan ini antara lain:

  • “Menyesal tidak menghemat uang ketika sedang punya”
  • “Menyesal tidak melakukan pekerjaan sebaik-baiknya ketika bekerja”
  •  “Menyesal tidak belajar dengan sungguh-sungguh ketika bersekolah”
  •  “Menyesal mengambil keputusan ketika mara”

Boldness Regrets

Merupakan bentuk penyesalan yang berdasar dari ketidak mauan untuk mengambil suatu kesempatan atau suatu resiko. Penyesalan ini muncul ketika subjek menyadari bahwa ketika menginginkan sesuatu maka ia harus berani untuk mengambil kesempatan yang datang serta mengambil resiko yang datang juga. Penyesalan karena tidak mengambil tindakan lebih sering terjadi kepada manusia daripada penyesalan karena menghindari resiko.

  • “Jika saja saya waktu itu mengambil paket berupa kesempatan beserta resikonya”

Moral Regrets

Merupakan bentuk penyesalan yang berdasar pada keraguan untuk menolong atau tidak, melakukan hal baik atau tidak, melakukan hal buruk atau tidak. Bagaimana pun manusia lahir secara fitrah untuk mengikuti kebaikan, ketika kita memilih untuk menghiraukan orang lain yang sedang memerlukan pertolongan, membully orang lain, memilih untuk menantang diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang tidak baik secara moral maka bagi orang normal (tidak mengalami gangguan-gangguan kepribadin seperti: psikopat, sosiopat, dll) maka penyesalan jenis ini biasanya terjadi dan dapat menganggu subjek/pelaku dalam waktu yang lama.

  •  “Jika saya melakukan hal yang baik”

Connection Regrets

Merupakan bentuk penyesalan yang berdasar pada ketidak mauan untuk memulai, mempertahankan dan memperkuatan suatu hubungan.

Apapun bentuk hubungannya baik itu hubungan orangtua dengan anak, teman sekelas, keluarga, kerabat, sahabat dan lain-lain, penyesalan dalam bentuk ini muncul ketika subjek merasa bahwa ia dapat mempererat suatu hubungan jika ia mau bergerak lebih dahul.

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu memilih untuk mendalami peran pasif, menunggu orang lain untuk menyapa lebih dahulu, menunggu orang lain untuk mendekati lebih dahulu, menunggu orang lain untuk mengerti kita lebih dahulu.

 Jadi, it is okay if you do it first. Terlebih pada orang-orang spesial yang hadir dalam hidup kita, misal orangtua, kakak, adik, saudara, anak, atau pun lainnya.

  • “If only I had reach out”

Jika kita melihat pada 4 kategori penyesalan diatas, kita dapat mengetahui bahwa sebenarnya dalam kehidupan semua manusia ingin melakukan yang terbaik, ingin sebuah stabilitas, butuh untuk mengambil resiko, butuh untuk melakukan hal yang benar dan baik, butuh untuk mempererat hubungan yang terjalin.

Oleh karena itu teman-teman, kadang-kadang terasa sangat menyusahkan, kadang-kadang sangat menyebalkan namun it is okay to not be okay for a while.  Penyesalan memberikan banyak pelajaran, oleh karena itu dari pemaparan 4 kategori penyesalan diatas, kira-kira temen-temen sering gaet point berapa aja nih?

Mudah-mudahan kita bisa belajar menjadi hamba, manusia, juga menjalani peran kita saat ini dengan baik, dengan persiapan, dengan ilmu, sehingga penyesalan setidaknya dapat kita usahakan. Apalagi penyesalan saat meninggalkan dunia ini.

Later ^^

 




Posting Komentar

0 Komentar